Jakarta, IDN Times – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengapungkan wacana peninjauan kembali tarif jalan tol. Menurut dia, tarif tol saat ini tidak berpihak kepada dunia usaha, terutama industri logistik sehingga perlu ada perbedaan antara tarif tol kendaraan komersial dan nonkomersial.
“Menurut saya perlu adanya review ulang atas tarif jalan tol, antara kegiatan usaha dengan kegiatan leisure. Yang sekarang terjadi adalah untuk kegiatan private yang nonkomersial itu malah mendapatkan biaya lebih kecil dibandingkan kegiatan komersial,” tutur Anies dalam dialog dengan Kadin di Jakarta Theater, Kamis (11/1/2024) malam.
Pernyataan Anies tersebut mendapatkan respons dari Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI), Sugi Purnoto. Menurut Sugi, ada banyak indikator yang digunakan untuk menentukan tarif jalan tol sehingga untuk membedakan tarif tol kendaraan komersial dan nonkomersial perlu melalui banyak proses.
“Operator jalan tol ini banyak, pengelolanya banyak, bagaimana dia menyatukan. Terus kemudian jaraknya berbeda-beda. Tarifnya berbeda-beda. Ini real ya, yang harus disiasati bagaimana capres 01, 02, dan 03 maupun timnya memahami ini,” kata Sugi kepada IDN Times, Senin (15/1/2024).
Sugi pun menekankan, operator atau pengelola jalan tol kebanyakan datang dari pihak swasta sehingga profit dari jalan tol tersebut menjadi satu hal utama. Beberapa pengelola jalan tol swasta, di antaranya Astra Infra Toll Road, Citra Marga Nusaphala Persada, Citra Waspphutowa, Bangun Tjipta Sarana, Jakarta Tollroad Development, dan lainnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.idntimes.com/business/economy/ridwan-aji-pitoko-1/anies-mau-tarif-tol-dibedakan-bujt-swasta-perlu-dilibatkan?page=all
Salam,
Divisi Informasi