Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menandatangani Addendum II Konsesi Terminal Petikemas Makassar New Port Tahap I.
Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk meningkatkan kelancaran logistik di Indonesia Timur dan mengurangi biaya logistik di wilayah tersebut.
Ini merupakan tindak lanjut kerja sama Kementerian Perhubungan dan Pelindo selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang mengoperasikan Makassar New Port. Addendum ini melibatkan penambahan ruang lingkup 1B dan 1C tanpa mengubah nilai dan jangka waktu saat ini.
Dengan selesainya pembangunan tahap 1B dan 1C, kapasitas terminal peti kemas Makassar New Port meningkat 150 persen, dari 1 juta TEUs menjadi 2,5 juta TEUs.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi, menyatakan komitmen bersama untuk meningkatkan pengelolaan pelabuhan di Indonesia agar lebih profesional, efektif, dan efisien.
“Makassar New Port diharapkan menjadi pelabuhan utama dan hub distribusi logistik di Indonesia Timur, khususnya untuk ekspor produk andalan seperti cokelat, kopi, dan olahan kayu,” ungkap Capt. Antoni di Jakarta dalam keterangannya, Selasa (30/1).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://rmol.id/bisnis/read/2024/01/31/607424/psn-makassar-new-port-makin-seksi-mainkan-peran-logistik-indonesia-timur
Salam,
Divisi Informasi