Lemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ternyata juga berimbas pada kenaikan ongkos pengiriman barang dari luar negeri ke Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Logistik E-Commerce (APLE) sekaligus Direktur Utama SKK Logistics, Sonny Harsono.
Sonny menjelaskan, biasanya pengiriman barang dari luar negeri menggunakan pesawat kargo atau kapal dikenakan tarif dalam bentuk USD. Artinya, pengusaha perlu merogoh kocek lebih tinggi untuk mengirimkan barang di tengah ambruknya mata uang garuda.
“Rupiah ambruk berimbas pada naiknya biaya logistik seperti diketahui harga atau rate air atau sea freight masih dalam USD. Jadi kalau pengusaha logistik atau eksportir ingin mengirimkan barang dengan melemahnya rupiah maka cost pengusaha tersebut naik,” kata Sonny kepada kumparan, Selasa (23/4).
“Contoh, USD 100 per kg = Rp 1,5 juta menjadi Rp 1,7 juta,” tambahnya.
Sonny mengungkapkan, naiknya ongkos kirim bakal berimbas pada harga jual barang ekspor. Sejumlah pengusaha pasti akan menaikkan harga barang ekspor karena naiknya biaya logistik dan harga barang itu sendiri.
“Karena dalam e-commerce barang ekspor e-commerce itu dibayar dalam rupiah tapi cost logistiknya naik, tentu platform akan menaikkan charging kenaikan ke customer,” jelas Sonny.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://kumparan.com/kumparanbisnis/tarif-kargo-barang-naik-imbas-anjloknya-rupiah-22baE00WiDB/full
Salam,
Divisi Informasi