Kalangan pengusaha logistik mendesak pemerintah dan operator jalan tol untuk segera mengevaluasi tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang dinilai terlalu tinggi. Evaluasi itu dianggap penting agar jalan tol yang terhubung dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku industri logistik dan membantu meningkatkan efisiensi logistik nasional.
Menurut Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI), Sugi Purnoto, tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang tinggi menyebabkan jalan tol ini kurang diminati oleh pelaku usaha transportasi dan logistik.
“Tarif tol Cibitung-Cilincing yang berlaku saat ini terlalu tinggi, bahkan lebih mahal hingga 50 persen dibandingkan jalan tol eksisting seperti Japek atau jalan arteri. Hal ini membuat banyak pelaku logistik enggan menggunakan tol tersebut,” ujar Sugi yang dikutip InfoPublik, Sabtu (7/12/2024).
Sugi menjelaskan bahwa tarif yang kompetitif sangat penting untuk mendorong efisiensi logistik, yang juga merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam meningkatkan daya saing sektor logistik di Indonesia. Menurutnya, jika tarif tol JTCC lebih kompetitif, efisiensi logistik bisa meningkat hingga 50 persen.
“Diperkirakan pelaku logistik akan lebih berminat menggunakan JTCC jika tarifnya setara dengan tarif Tol JORR 2, atau setidaknya turun sekitar 60 persen dari tarif saat ini,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Mahal, Industri Logistik Minta Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dievaluasi
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.