JAKARTA – Kualitas pelayanan PT Pelayaran Nasional Indonesia/Pelni (Persero) kepada masyarakat akan diperbaiki agar dapat mendongkrak kinerja secara keseluruhan. Ini akan menjadi fokus dari jajaran manajemen baru agar kondisi keuangannya segera membaik.
“Saya akan fokus memperbaiki kualitas pelayanan di Pelni. Saya berjanji untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan,” kata Direktur Utama PT Pelni Persero yang baru, Sulistyo Wimbo Hardjito, di Jakarta, Rabu (21/5). Syahril Japarin menjadi Dirut Pelni pada Mei 2013 menggantikan Jusabella Sahea. Pada 2013, Pelni mencatat kerugian sekitar 630 miliar rupiah.
Meski begitu, Wimbo belum dapat memastikan cara mengurangi kerugian yang saat ini mencapai 600 miliar rupiah. “Tahun lalu ruginya 600 miliar rupiah. Belum mau ngomong tentang bisa nurunin kerugiannnya berapa,” katanya.
Ia menambahkan, nantinya, perseroan akan terus meningkatkan pelayanan, terutama untuk melayani Indonesia Timur. “Pelayanan terutama untuk Indonesia timur ini pelayanan masyarakat jadi jangan membebani negara,” jelasnya.
Lebih Baik
Perseroan berupaya menekan biaya BBM, Pelni tertarik mengembangkan penerapan teknologi LNG sebagai bahan bakar secara single maupun dual fuel. “Kerja sama ini akan menjadi pionir dalam penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal di Indonesia,” ujarnya tentang kerja sama dengan PT Pertagas.
Untuk meningkatkan kinerja, perusahaan sudah melakukan langkah nyata. Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Pelni, Rina Trianasari, mengatakan perseroan akan memperbanyak porsi angkutan kargo dibanding angkutan penumpang. “Pelni sedang melakukan transformasi bisnis. Sebanyak 70 persen untuk kargo dan 30 persen penumpang,” ujar Rina.
Jumlah armada kapal yang dimiliki Pelni saat ini mencapai 25 unit. Dua di antaranya dimodifikasi untuk kapal kargo, yaitu kapal Ceremai dan Dobon Solo. “Kami melihat peluang logistik lebih menjanjikan. Itu sebabnya, kami melebarkan bisnis ke usaha kargo,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.koran-jakarta.com/?12475-pelni%20fokus%20perbaiki%20keuangan