JAKARTA – Kebutuhan kapal konstruksi lepas pantai atau offshore di Indonesia diprediksi meningkat 15% – 20% per tahun didukung oleh lonjakan aktivitas eksplorasi minyak dan gas di Tanah Air.
Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy K. Logam mengatakan saat ini kapal jenis offshore merupakan primadona dalam beberapa tahun ke depan mengingat kebutuhan kapal jenis itu semakin meningkat.
Aktivitas konstruksi lepas pantai seperti pengeboran minyak dan gas akan mengalami peningkatan di Indonesia seiring dengan tuntutan kebutuhan migas yang terus melonjak.
Data DPP Indonesian National Shipowners’ Assocition (INSA) menyebutkan kebutuhan kapal konstruksi lepas pantai pada 2011 hingga 2015 mencapai 235 unit yang meliputi 19 jenis kapal.
BUTUH INSENTIF
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto pengadaan kapal offshore oleh pengusaha pelayaran dilakukan di galangan kapal luar negeri dan dalam negeri.
Selama ini, dia menilai informasi kebutuhan kapal bersifat mendadak dengan jangka waktu pengerjaan konstruksi lepas pantai yang relatif pendek. Kondisi itu menyulitkan pengusaha pelayaran membangun kapal di dalam negeri dan lebih memilih mendatangkan kapal dari luar negeri.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 17 Juni 2014