Warta Ekonomi.co.id, Makassar – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Nursam Salam, mengatakan Pelabuhan Balantang Malili, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) paling besar mencatatkan pengiriman komoditas ekspor Sulsel. Hampir setiap bulan, pelabuhan ini terpantau paling sibuk. Pasalnya, seluruh komoditas nikel yang dikirim ke Jepang melalui Pelabuhan Balantang Malili.
“Ekspor terbesar Sulsel selalu melalui Pelabuhan Balantang Malili. Bila melihat statistik, baik Oktober 2017 maupun sepanjang tahun ini (2017), ya ekspor terbesar Sulsel dicatat dari pelabuhan ini,” kata Nursam, Selasa, (28/11/2017)
Berdasarkan data BPS, pengiriman komoditas ekspor dari Pelabuhan Balantang Malili pada Oktober mencapai US$45,69 juta atau setara 57,09 persen dari total nilai ekspor Sulsel sebesar US$80,03 juta. Torehan itu bahkan dua kali lipat dibandingkan pengiriman komoditas ekspor dari Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar yang mencatat US$21,79 juta (27,23 persen).
Bila ditilik secara utuh, Nursam menyebut sepanjang Januari-Oktober 2017, total pengiriman komoditas ekspor via Pelabuhan Balantang Malili menembus US$494,43 juta. Jumlah itu terpaut jauh dibandingkan Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar (US$218,48 juta), Pelabuhan Makassar (US$68,59 juta) dan Pelabuhan Biringkassi Pangkep (US$19,57 juta).
Besarnya kontribusi Pelabuhan Balantang Malili dalam kinerja ekspor tidak lepas lantaran keberadaan perusahaan pertambangan nikel terbesar di Indonesia yakni PT Vale di Lutim. Seluruh produksi nikel perusahaan tersebut dikirim melalui Pelabuhan Balantang Malili ke Jepang. Adapun nikel merupakan komoditas andalan Sulsel.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi