KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan mengungkapkan, sejumlah masalah yang saat ini dihadapi para pelaku di sektor logistik lokal.
“Tantangan pelaku usaha logistik saat ini sangat banyak, baik tantangan di dalam negeri maupun di luar negeri (global),” ungkap Akbar saat dihubungi Kontan, Selasa (23/07).
Di daerah misalnya, pelaku usaha logistik harus menghadapi pembatasan jam operasional truk angkutan barang. “Lalu infrastruktur jalan, pelabuhan dan bandar udara tidak sejalan dengan arus armada dan barang sehingga masih sering terjadi kemacetan-kemacetan,” tambahnya.
Dari aspek finansial, belum banyak lembaga perbankan yang memberikan dukungan dana dengan suku bunga yang kompetitif. Demikian juga dari aspek moneter, masih ada kebijakan perpajakan yang masih abu-abu, khususnya terhadap kegiatan jasa luar negeri.
Demikian juga dari aspek digitalisasi layanan proses ekspor dan impor melalui Indonesia National Singe Window (INSW) belum semuanya terintegrasi ke dalam sistem ini, clearance dokumen, armada dan barang terpisah-pisah. Tidak single submission seperti di negara-negara tetangga atau negara maju.
“Untuk itu, digitalisasi layanan ekspor dan impor maupun perdagangan dalam negeri melalui National Logistics Ecosystem perlu terus disempurnakan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi,” ungkap Akbar.
Sumber dan berita selengkapnya:
ALFI: Badan Logistik Nasional Jadi Solusi Permasalahan Logistik di Tanah Air (kontan.co.id)
Salam,
Divisi Informasi