Sampit (ANTARA) – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kalimantan Tengah tidak henti-hentinya meminta keseriusan pemerintah menertibkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena hingga saat ini dinilai masih banyak belum tepat sasaran dan tidak sesuai peruntukannya.
“Saat ini yang terjadi, yang menikmati BBM solar bersubsidi ini bukan yang seharusnya. Oleh sebab itulah kami berupaya agar di Kalteng atau bahkan di Kalimantan berlaku satu harga bagi BBM jenis solar. Tidak ada lagi yang subsidi sehingga semua akan lancar,” kata Dewan Pembina ALFI Kalteng Zulkifli Nasution di Sampit, Selasa.
Harapan itu disampaikan Zulkifli saat Musyawarah Wilayah ke-1 Dewan Pengurus Wilayah ALFI Kalteng di Sampit. Acara ini juga dihadiri pejabat dari instansi terkait seperti kepolisian, KSOP Sampit, Kadin dan lainnya.
Menurutnya, pengusaha angkutan barang, penumpang dan nelayan masih kesulitan mendapatkan solar bersubsidi. Kendaraan harus antre bahkan berhari-hari jika ingin mendapatkan solar bersubsidi di SPBU, padahal itu jelas tidak efektif karena waktu kerja menjadi terbuang dan berpotensi kehilangan pendapatan.
Melihat kondisi itulah, banyak pengusaha angkutan yang akhirnya memilih menggunakan bahan bakar nonsubsidi jenis Dexlite. Konsekuensinya, biaya bertambah sehingga pendapatan berkurang, sementara untuk menaikkan tarif tinggi juga dirasa cukup berat dan dikhawatirkan dikeluhkan konsumen.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://kalteng.antaranews.com/amp/berita/609483/alfi-kalteng-minta-keseriusan-pemerintah-tertibkan-distribusi-bbm-subsidi
Salam,
Divisi Informasi