JAKARTA (BeritaTrans.com)–Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia mengharapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ikut berperan menurunkan biaya logistik nasional yang saat ini masih tinggi dibanding negara tetangga di kawasan Asean.
Sekum DPD ALFI DKI, Adil Karim mengatakan cost logistic nasional masih sangat tinggi sekitar 24 % dari PDB. “Kita masih tertinggal jauh dari Malaysia dan Thailand . Apalagi dengan Singapura biaya logistiknya di bawah 10%.
Masih tingginya cost logistic nasional membuat harga komoditas dalam negeri lebih mahal dari produk impor sehingga komoditas kita tidak mampu bersaing dengan barang produk asing.
Tingginya cost logistic nasional juga dapat dilihat biaya transportasi laut dalam negeri masih lebih mahal dibandingkan dengan biaya ke luar negeri seperti China atau Afrika.
Misalnya, kata Adil, biaya angkut 1 unit kontainer dari Priok ke Jayapura kapal reguler makan waktu 21 sampai 30 hari port to port Rp 15.500.000. kontainer 20 feet. Sementara Priok-Guangzhou Cina hanya USD 400 (Rp 5.400.000) Priok- Lome , Afrika USD 1250 Rp 16.875.000
Dia mengharapkan Menhub yang baru mengupayakan perbaikan sarana/prasarana di pelabuhan seperti peralatan bongkar muat di terminal dengan produktivitas tinggi supaya kapal tidak berlama-lama di pelabuhan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi