Jakarta – Sekitar 30% armada trailer pengangkut barang dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok menganggur menyusul terus merosotnya kegiatan perdagangan ekspor impor maupun antar pulau melalui pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda Provinsi DKI Jakarta Gemilang Tarigan mengatakan biasanya terdapat sekitar 14.000 armada trailer berbagai ukuran yang melayani pengangkutan peti kemas maupun distribusi dari dan ke Priok setiap hari.
“Namun dengan menurunnya kegiatan perdagangan melalui Priok sejak [awal] triwulan terakhir tahun ini, sekitar 30% armada nongkrong di garasi sudah lebih sebulan,’ ujarnya, Selasa (11/11)
Gemilang mengatakan saaat aktivitas Priok masih sepi, hendaknya pemerintah menggenjot penyelesaian pembangunan akses tol langsung Pelabuhan Priok yang akan terkoneksi dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Menurutnya, Angsuspel Organda DKI juga mendesak supaya diterapkan sistem penjadwalan keluar masuk trailler di Priok atau truck booking return cargo system (TBRS) untuk menjaga kestabilan pasar perusahaan angkutan di pelabuhan itu.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 12 November 2014