JAKARTA: Organisasi Angkutan Darat (Organda) menilai belum adanya keberpihakan pemerintah terhadap pengusaha angkutan umum massal menyebabkan para pengusaha angkutan merugi.
“Beli busnya mahal, punglinya gede, premanisme di mana-mana, tidak ada keberpihakan pemerintah untuk angkutan umum massal sehingga tercermin dari tarifnya yang sudah tidak memadai,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organda Eka Sari Lorena saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dia mencontohkan, harga satu unit bus Metromini yang mencapai Rp450 juta. Sementara tarif yang dikenakan pada penumpang hanya Rp2 ribu sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk kembali modal.
“Metromini harga busnya Rp450 juta, tarifnya cuma Rp2.000, kapan lunasnya? Siapa yang bisa beli?” katanya.
Menurut dia, batalnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu tidak serta merta menurunkan harga suku cadang bus yang telah terlanjur naik.
Sumber berita dan foto: