Oleh: Setijadi, S.T., M.T., IPM.
Chairman | Supply Chain Indonesia
Pemerintah telah menetapkan Perpres No. 26/2012 pada 5 Maret 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas). Sislognas merupakan panduan dalam pengembangan logistik bagi para pemangku kepentingan terkait serta koordinasi kebijakan dan pengembangan Sistem Logistik Nasional.
Dalam Perpres tersebut tercantum visi Sislognas yaitu Terwujudnya Sistem Logistik yang Terintegrasi secara Lokal, dan Terhubung secara Global untuk Meningkatkan Daya Saing Nasional dan Kesejahteraan Rakyat. Adapun misinya adalah: (1) Memperlancar arus barang yang menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatnya daya saing produk nasional dan (2) Membangun simpul-simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah dan antar pulau sampai ke pasar ekspor.
Dengan memperhatikan hasil evaluasi dan menindaklanjuti rekomendasi pihak eksternal, Kemenko Perekonomian mengagendakan revisi Sislognas pada tahun 2022-2023. Fokus revisi penguatan kelembagaan dan penyusunan rencana aksi Sislognas ke depan dengan rencana tahapan revisi yaitu pembentukan tim revisi, penyiapan naskah penjelasan revisi, dan proses revisi Perpres No. 26 Tahun 2012 itu.
Penyusunan rencana aksi kebijakan Sislognas diusulkan dengan fokus peningkatan efisiensi logistik nasional berfokus bahan pangan dan produk kesehatan yang bertujuan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan barang di tingkat kabupaten dan kota.
Fokus kedua adalah peningkatan efisiensi dan efektivitas arus ekspor/impor produk unggulan nasional dan impor bahan baku industri prioritas dengan tujuan meningkatkan kelancaran arus barang ekspor/impor dalam rangka meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
Selain itu, akan dilakukan penguatan kelembagaan logistik dengan membentuk kelembagaan penanggung jawab Sislognas dengan beberapa opsi pembentukan kelembagaan logistik, yaitu: sekretariat bersama, tim, dan lembaga baru.
Adapun tujuan pembentukan kelembagaan penanggung jawab Sislognas itu adalah untuk memastikan rencana aksi yang telah disusun berjalan sesuai target yang telah ditetapkan; menetapkan kebijakan, aturan, dan prosedur yang seragam dan konsisten antar K/L terkait sektor logistik; dan memastikan sanksi dan mekanisme penegakan hukum yang jelas, sehingga dapat memperoleh kepastian dalam implementasi rencana aksi Sislognas.
Apresiasi dan Rekomendasi SCI
Supply Chain Indonesia (SCI) mengapresiasi rencana revisi Sislognas tersebut. Revisi Sislognas telah lama ditunggu banyak pihak karena regulasi yang ditetapkan 10 tahun lalu itu tentu harus disesuaikan dengan berbagai perubahan dan perkembangan teknologi dan bisnis.
Perkembangan dalam aspek teknologi seperti robotics & automation, artificial intelligence, internet of things, big data analytics, block chain, dan cloud logistics. Sementara perkembangan bisnis misalnya sharing economy, smart containerization, tube logistics, logistics marketplaces, dan omni-channel logistics.
SCI merekomendasikan revisi Sislognas harus sesuai dan sinergis dengan program-program terkini dari sejumlah kementerian teknis terkait, seperti Kemendag, Kemenperin, Kementerian Pertanian, KKP, dan Kemenhub, karena logistik merupakan sektor pendukung pembangunan ekonomi.
SCI juga kembali merekomendasikan bentuk kelembagaan logistik berupa Badan Logistik Nasional. Walaupun pada saat ini Pemerintah justru mengurangi jumlah lembaga, namun lembaga logistik yang permanen sangat diperlukan untuk mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan perbaikan dan pengembangan sistem logistik yang bersifat multisektoral.
Selain itu, Sislognas seharusnya ditetapkan dengan hirarki regulasi yang lebih tinggi daripada Perpres, bahkan dalam bentuk Undang-Undang (UU) agar implementasinya lebih efektif. Pembentukan UU logistik ini bisa menjadi target jangka menengah.
Bandung, 18 Agustus 2022
Referensi:
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.Penataan Sistem Logistik Nasional. Bahan paparan tanggal 31 Mei 2022.
Setijadi
Chairman
Supply Chain Indonesia
E-mail : setijadi@SupplyChainIndonesia.com
Download Catatan ini:
Catatan SCI - Apresiasi atas Rencana Revisi Sislognas (798.1 KiB, 138 hits)