Bisnis.com, JAKARTA — Perlambatan ekonomi global berdampak secara nasional menjadi faktor utama yang melemahkan logistik dalam negeri. Arus barang secara drastis turut terseret oleh lemahnya perekonomian.
Data dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mencatat penurunan kegiatan logistik secara keseluruhan sebanyak 30% ditambah dengan biaya logistik domestik di Indonesia sangat tinggi mencapai 29%-30% daripProduk domestik bruto (PDB). Sebaliknya, data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia menyatakan biaya logistik nasional sebesar 24,6% dari PDB.
BELUM BERDAMPAK
Sementara itu, Supply Chain Indonesia (SCI) mencatatkan selama 2015 pembangunan infrastruktur belum berdampak pada peningkatan keseimbangan penggunaan moda transportasi.
Pengangkutan barang masih banyak didominasi oleh transportasi jalan. Padahal, masih terjadi beberapa kasus keamanan dan keselamatan dalam proses pengiriman barang melalui angkutan darat, seperti perampokan truk.
“Apresiasi juga perlu diberikan kepada beberapa perusahaan swasta yang terus berupaya mengembangkan fasilitas- fasilitas logistik,” ucap Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI).
Selain itu, implementasi Sistem Logistik Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 26/2012, menurutnya, belum efektif yang dapat dilihat dari tingkat pencapaian target Sislognas tahap I periode 2011-2015 yang rendah.
Sumber dan berita selengkapnya: