TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jateng, Tony Winarno menanggapi keluhan UMKM di Jateng yang menyebut kenaikan ongkos kirim menurunkan jumlah transaksi mereka.
Ditemui di kantornya, Rabu (23/1/2019) ia menyebut yang kena imbas dari naiknya Surat Muatan Udara (SMU) bukan hanya UMKM, namun juga jasa pengiriman.
“Ada dari anggota kami sebelum kenaikan mereka bisa mengirim barang 200 ton per bulan dan kini hanya menjadi 80 ton bulan per satu perusahaan jasa pengiriman. Artinya memang penurunan juga kami rasakan dan itu dampak dari kenaikan SMU, seharusnya pemerintah turun tangan di sini,” ucap Tony.
Ia menyebut 40 persen operasional dari jasa pengiriman adalah di bidang transportasi. Sehingga jika biaya angkutnya naik, pasti mereka juga akan menyesuaikan.
“Ini domain pemerintah untuk mengatur SMU kalau diserahkan ke pasar bebas maka akan ada liberalisme. UMKM yang menjerit. Menterinya harus mengerti, tegur para maskapai yang menaikan SMU di luar batas,” ucapnya lebih lanjut.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://jateng.tribunnews.com/2019/01/23/asperindo-kenaikan-tarif-surat-muatan-udara-berpengaruh-ke-jasa-pengiriman-dan-bisa-matikan-umkm
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia #