Batam – (suaracargo.com). Dari 100-200 kapal yang lalu lalang di Selat Malaka per tahunnya, Indonesia hanya berkontribusi sebesar 8 persen dari kapasitas 80-90 juta TEUs.
Sedangkan Batam sendiri hanya bisa mencapai 500-600 ribu TEUs. Hal itu disampaikan Staf Khusus Deputi III BP Batam, Nasrul Amril, saat kunjungan Anggota DPD RI, Djasarmen Purba ke Kantor Pelabuhan Laut BP Batam, Jumat (2/6) lalu.
Nasrul menilai, jika keberadaan Pelabuhan Batuampar bisa dimaksimalkan, sebenarnya Batam bisa mencapai kapasitas hingga 1,5 juta TEUs per tahun dari kapal yang lalu lalang di Selat Malaka. Namun, dia sendiri tidak memungkiri jika hal tersebut kembali lagi pada kesiapan infrastruktur.
“Banyak hal yang terjadi di sini (Batam). Untuk menghadapi persaingan global, kita memang perlu menyiapkan infrastruktur,” kata Nasrul.
Dikatakan, pihaknya saat ini juga sedang berupaya untuk melengkapi fasilitas infrastruktur di Pelabuhan Batuampar. Mulai dari pengadaan crane berteknologi tinggi, pendalaman alur, pengembangan dermaga dan lain sebagainya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi