Semarang, (Tagar 13/12/2018) – Tol Trans Jawa, ruas Jakarta-Surabaya segera beroperasi penuh. Jalan bebas hambatan sepanjang 870 Km akan mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas di masa libur Natal dan Tahun Baru.
Kendati begitu, hingga saat ini belum ada bocoran terkait berapa besaran tarif terusan Tol Jakarta-Surabaya. Padahal pemerintah merencanakan awal Januari 2019, pengguna tol sudah dikenai biaya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengakui penetapan besaran tarif terusan Tol Jakarta-Surabaya sekali jalan belum dilakukan. Pasalnya, pemerintah tidak bisa merumuskan sendiri, mengingat ada banyak pihak yang terlibat di pembangunan Tol Trans Jawa.
“Sedang didiskusikan di antara asosiasi jalan tol Indonesia. Ini eksploring terus, sambil menunggu peresmian,” kata dia kepada Tagar News di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/12).
Menurut Basuki, skenario mengambil keputusan besaran tarif hanya bisa dilakukan pada infrastruktur yang pembiayaannya murni digelontorkan APBN. Seperti di Jembatan Suramadu, penghubung Pulau Jawa, dan Pulau Madura. “Pemerintah bisa putuskan sendiri Rp 0,” ujar dia.
Awalnya, lanjut Basuki, tarif terusan Tol Trans Jawa sekali jalan dirumuskan dengan menjumlah besaran tarif di tiap ruas tol. Hanya saja, perkiraan tarif yang mencapai sekitar Rp 600 ribu itu, mendapat keluhan dari pelaku bisnis logistik Tanah Air. Perlu ada perumusan yang bisa mengakomodir kepentingan semua pihak sehingga didapat tarif yang kompetitif.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia #untuklogistikindonesialebihbaik