Tol laut yang berintikan pembangunan lima Pelabuhan Laut Dalam (deep sea port) di Kuala Tanjung (Medan), Tanjung Priok, (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Sorong (Papua Barat) secara hampir serempak mulai dibangun. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarpulau dan memperkuat sistem logistik nasional.
Demikian disampaikan Menko Maritm, Indroyono Soesilo di kantornya, Jakarta, Senin petang (19/1). Menko menyampaikan hal tersebut usai menggelar pertemuan dengan Direktur Utama PT. Pelindo I Bambang Cahyana dan Direktur Port of Roterdam, Roger Clasquin serta para pejabat Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.
Untuk proyek pelabuhan Kuala Tanjung misalnya, PT Pelindo I dan Port of Roterdam siap mewujudkannya agar sesuai dengan program Tol Laut. Pembangunan itu sendiri sudah disiapkan dan disesuaikan dengan cetak biru yang dibuat Kementerian Koordinator Kemaritiman sesuai dengan visi Kabinet Kerja Jokowi-JK. “Telah dilaporkan bahwa pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, yang dirancang-bangun bersama antara PT Pelindo I I dan Port Of Roterdam, segera dimulai,” ungkapnya.
Pelabuhan Kuala Tanjung, yang akan dibangun dengan dana sebesar US$ 400 juta ini, akan mendukung operasionalisasi Pelabuhan Belawan-Medan dan mengintegrasikannya dengan Kawasan Industri di Sei Mangkei, Sumatera Utara. “Kedepannya, kawasan Industri Sei Mangkei akan berkonsentrasi pada produk-produk olahan kepala sawit sehingga mampu memberikan suplai muatan kargo untuk Pelabuhan Kuala Tanjung,” ucapnya.
Indroyono Soesilo menambahkan guna memperkuat sarana pelabuhan dan kawasan industri ini, jalan tol Belawan-Medan segera diperpanjang menjadi jalan tol Medan-Belawan-Kuala Tanjung-Sei Mangkei. “Disamping itu, sumberdaya listrik juga segera ditingkatkan dengan pembangunan tambahan pembangkit listrik di Asahan. Diharapkan, Pelabuhan Kuala Tanjung siap beroperasi pada awal 2018 nanti,” imbuhnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/01/20/belanda-ikut-bangun-pelabuhan-kuala-tanjung/