Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan logistik berbasis di Bali, PT Khrisna Group membidik Pelabuhan Benoa sebagai lokasi gudang Pusat Logistik Berikat atau PLB.
President Director dan CEO PT Khrisna Group Anak Agung Ngurah Mahendra menilai fasilitas dan infrastruktur yang ada di Pelabuhan Benoa memadai untuk lokasi hub dan regulared agent dari layanan logistik Khrisna. Diharapkan nantinya bisa mendorong distribusi yang lebih agresif dan membawa produk Indonesia masuk ke pasar internasional,” ujarnya, Senin (9/4/2018).
Untuk diketahui, Khrisna menjadi 1 dari 11 perusahaan yang mendapat izin PLB sejak 2016. PLB yang dikelola khusus menimbun barang pendukung industri kecil dan menengah. Secara umum, barang yang ditimbun di PLB tidak dikenakan bea masuk dan mendapat insentif pajak.
Untuk ekspansi PLB, Khrisna meneken kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara mengatakan pengelolaan PLB dilakukan di Kawasan Logistik Berikat pada lokasi gudang atau lapangan khusus area berikat.
Sementara itu, pengelolaan Gudang Logistik dilaksanakan di luar area kawasan berikat dengan jenis komoditi sesuai permintaan pelanggan. “Untuk saat ini, area kerja untuk pengelolaan Pusat Logistik Berikat dan gudang logistik akan dilakukan di Pelabuhan Benoa Bali,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi