Bisnis.com, JAKARTA – Kegiatan bongkar muat barang umum non peti kemas dari dan ke kapal di pelabuhan-pelabuhan komersial Indonesia diproyeksikan tumbuh 5% pada tahun ini seiring menggeliatnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi perusahaan bongkar muat Indonesia (DPP APBMI) HM Fuadi mengatakan proyeksi pertumbuhan bongkar muat kargo tersebut bakal mulai terjadi memasuki akhir triwulan pertama 2018 yakni pada bulan Maret tahun ini, terutama di sejumlah pelabuhan utama di Indonesia termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Awal tahun biasanya perusahaan bongkar muat (PBM) masih menghabiskan sisa order kontrak yang belum terselesaikan.Kontrak order baru kegiatan bongkar muat dengan consigne biasanya terjadi pada periode Februari dan pada Maret biasanya PBM mulai melaksanakan kegiatan kontrak baru,” ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (7/1/2018).
Dia menilai akselerasi pembangunan infrastruktur saat ini serta target pertumbuhan ekonomi oleh Pemerintah mencapai 5,3% pada tahun ini, otomatis dapat memicu kegiatan perdagangan dan turunannya termasuk kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
“Prediksi kami akan ada kenaikan minimal 5% untuk aktivitas bongkar muat di 2018 khusunya untuk komoditi steel dan sejenisnya maupun breakbul atau barang umum non peti kemas,” paparnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi