Logistik: Pemerintah Harus Lakukan Langkah Nyata
JAKARTA, Kompas – Pemerintah harus segera melakukan langkah nyata untuk menekan biaya logistik produk Indonesia. Jika terlambat, Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi negara lain yang sistem logistiknya sudah lebih baik dan efisien.
“Negara – negara ASEAN lain sudah sangat siap menyongsong dilaksanakanya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Jika kita tidak segera menyiapkan diri, kita akan kalah,” kata Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Iskandar Zulkarnain, di Jakarta, Selasa (19/11).
Menurut Iskandar, industri logistik di Indonesia yang diestimasi bernilai Rp1.426,9 triliun akan terus bertumbuh hingga mencapai 20 persen. “Sektor ini akan tumbuh menjadi salah satu sektor yang sangat menggiurkan. Akan banyak pengusaha asing datang ke Indonesia untuk terjun ke bisnis ini,” ujarnya.
Indikator kondisi logistik Indonesia tercermin dari peringkat pada Logistics Performance Index yang dikeluarkan Bank Dunia, yakni tahun 2010 Indonesia berada di peringkat ke-75 dan pada 2012 naik peringkat ke-59.
Biaya logistik terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 27 persen dan terhadap biaya produksi berkisar 14 persen. Jika dibandingkan dengan Korea Selatan, biaya logistik terhadap PDB sebesar 16,3 persen dan terhadap biaya produksi sebesar 12,5 persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Rabu 20 November 2013
Kompas, edisi cetak Rabu 20 November 2013