BisnisNews.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas di Kantor Presiden Kamis (5/3/2020), mengutarakan kegusarannya atas biaya logistik atau pengiriman antar daerah yang lebih mahal daripada ke/dari luar negeri. Program tol laut yang dijalankan selama ini pun dinilai belum optimal.
Presiden Jokowi mencontohkan biaya pengiriman dari Jakarta ke Padang, Medan, Banjarmasin, dan Makassar yang jauh lebih mahal daripada pengiriman Jakarta ke Singapura, Hong Kong, dan Shanghai. Begitu pula dengan pengiriman dari Surabaya ke Makassar yang jauh lebih tinggi daripada dari Surabaya ke Singapura.
“Atas biaya pengiriman/logistik yang mahal itu, Presiden menyatakan manfaat Program Tol Laut hingga kini tidak terlihat. Presiden menghendaki agar Program itu terus diakselerasikan karena tujuan awal program tol laut adalah mengurangi disparitas harga antar wilayah dan memangkas biaya logistik yang mahal.” kata Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Setijadi juga menyatakan, bahwa permasalahan biaya pengangkutan kontainer domestik yang tinggi terutama mencakup masalah muatan balik, skala ekonomi, dan produktivitas.
“Pada pengiriman Jakarta-Hongkong, misalnya, kargo balikan Hongkong-Jakarta sekitar 50-60% dari kapasitas kapal, sementara kargo balikan Padang-Jakarta hanya sekitar 10-20%.,” jelas Setijadi.
Di lain sisi, menurut SCI, pengangkutan dari Jakarta ke Hongkong menggunakan kapal berkapasitas di atas 5.000 TEU’s, sedangkan kapal yang digunakan dari Jakarta ke Padang maksimal hanya 2.000 TEU’s.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://bisnisnews.id/detail/berita/biaya-logistik-di-indonesia-masih-tinggi-ini-analisis-chairman-sci-
Salam,
Divisi Informasi