MAKASSAR, KOMPAS – Pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi ruas Makassar-Parepare yang sedang berjalan di Sulawesi Selatan disambut antusias kalangan pengusaha industri dan petani perkebunan. Harapan besar pun digantungkan pada moda angkutan massal itu untuk mendorong perekonomian daerah.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industru (Kadin) Sulawesi Selatan Zulkarnain Arief mengatakan, kehadiran kereta api (KA) akan membawa banyak dampak positif bagi dunia usaha. Salah satunya adalah menekan komponen biaya logistik yang tinggi dalam struktur biaya produksi.
“Saat ini biaya logistik yang ditanggung pengusaha di Sulsel masih berkisar 24 persen. Dengan adanya KA, kami yakin komponen biaya logistik bisa ditekan hingga menjadi kisaran 7 persen saja dari total biaya produksi,” kata Zulkarnain, Kamis (20/8).
Meningkat
Secara terpisah, Ketua Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia Sulsel Andi Sulaiman Loeloe mengatakan, kehadiran KA akan membuat nilai jual hasil perkebunan petani meningkat. “Selama ini transportasi selalu menjadi kendala utama bagi petani,” ucapnya.
Pedagang secara tidak langsung membebankan biaya tinggi transportasi untuk mengangkut komoditas dari sentra-sentra perkebunan di Sulsel kepada petani dengan cara membeli dengan harga rendah.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 21 Agustus 2015