Bisnis.com, JAKARTA – Pembatasan pergerakan manusia dalam proses distribusi barang bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, menyatakan pada situasi terdampak pandemi corona, pergerakan barang dan pergerakan manusia untuk mendapatkan barang harus dibatasi dengan membangun suatu sistem logistik yang dapat meminimalkan potensi penyebaran wabah.
Dia menuturkan perlu ada beberapa pertimbangan dari sisi logistik dan rantai pasok distribusi. Pergerakan ini dibatasi dalam proses pengiriman barang dari sumber pasokan ke suatu kota.
“Selain itu, pembatasan pergerakan juga dilakukan di dalam kota tersebut, yaitu pergerakan orang dari rumah ke lokasi ritel seperti pasar modern maupun tradisional,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (18/3/2020).
Menurutnya, interaksi para pembeli di toko ritel tentu berpotensi meningkatan penyebaran wabah, sehingga harus terbangun sistem logistik yang meminimalkan kedatangan pembeli secara langsung.
Setijadi menyatakan, langkah awal dalam membangun sistem logistik itu dengan memetakan rantai pasok pangan, baik permintaan (kebutuhan pangan) maupun pasokannya. Adapun, pemetaan permintaan mencakup penentuan batas wilayah dan jumlah penduduk masing-masing wilayah, serta penentuan barang/komoditas yang dibutuhkan (jenis dan volume).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200318/98/1215195/bukan-lock#.XnNdh7i8BPA.whatsapp
Salam,
Divisi Informasi