SLEMAN, Radar Jogja – Musim kemarau tahun ini disebut cukup berdampak pada sektor perikanan. Bahkan produksi perikanan di kabupaten Sleman diprediksi mengalami pengurangan atau defisit. Berbagai upaya antisipasi pun disiapkan oleh pemerintah setempat.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono mengatakan, musim kemarau tahun ini diakuinya memang cukup memiliki dampak terhadap sektor perikanan. Salah satunya yang kini dirasakan adalah masalah kekurangan air dan serangan penyakit.
Ia membeberkan, total kolam ikan budidaya di Sleman yang mengalami kekurangan air tercatat mencapai 126,21 hektare atau 11,13 persen dari total 1.134 hektar luas kolam. Meliputi 75,71 hektare kolam di wilayah Sleman barat seperti Kapanewon Minggir, Moyudan, Seyegan, Mlati, Godean, dan Gamping.
Kemudian sisi Sleman sisi utara seluas 7,8 hektar meliputi kapanewon Tempel, Turi, Pakem dan Cangkringan. Serta wilayah Sleman lain seperti Kapanewon Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Prambanan, Berbah dan Depok dengan luas terdampak 42,7 hektar.
Diakui Pram sapaan akrabnya, musim kemarau panjang tahun ini juga diprediksi berpengaruh pada produksi perikanan. Bahkan diperkirakan, dua siklus usaha meliputi pertanian dan perikanan dari bulan Mei sampai Oktober bisa mengalami penurunan produksi sampai 2.008,5 ton.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://radarjogja.jawapos.com/sleman/652951436/dampak-musim-kemarau-produksi-perikanan-di-sleman-diprediksi-defisit-ribuan-ton
Salam,
Divisi Informasi