Dampak Penaikan Harga BBM:
Pemda Didesak Revitalisasi Angkutan Umum
Jakarta – Masyarakat Transportasi Indonesia mendesak pemerintah daerah merevitalisasi angkutan umum dengan konsep buy to service termasuk dnegan menghapus beban tambahan seperti retribusi dan pajak.
Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan konsep buy to service ialah palayanan itu dibeli oleh pemerintah seperti halnya operasional bus Transjakarta. Dengan begitu, sopir tidak dibebani setoran tetapi mendapatkan gaji bulanan.
“Usulan konsep ini lebih ditunjukan kepada kepala daerah untuk segera merevitalisasi angkutan umum dengan konsep itu sehingga Ditjen Perhubungan Darat mudah memberikan subsidi seperti yang biasa dilakukan untuk 14 kota yang sudah ada BRT [bus rapid transit],” katanya Rabu (26/6).
Dosen Universitas Katolik Soegijapranata itu menjelaskan langkah Pemprov DKI Jakarta merespons penaikan harga BBM subsidi bisa menjadi salah satu contoh bagaimana konsep itu mulai diterapkan.
Dia menilai konsep buy to service tidak sulit asalkan seluruh armada angkutan umum bisa berbadan hukum layaknya Transjakarta di DKI Jakarta. “Yang sulit itu merubah mindset para kepala daerah dan anggota DPRD masih melihat angkutan umum sebagai sumber PAD,” katanya.
Sumber Bisnis Indonesia, edisi Kamis 27 Juni 2013