JAKARTA-Puluhan eksportir buah-buahan mengeluhkan tingginya biaya ekspor di pelabuhan seperti mahalnya biaya pemeriksaan keamanan atau x- ray. Akibat tingginya biaya tersebut, daya saing buah-buahan asal Indonesia kurang kompetitif dibanding dengan buah dari negara-negara pesaing lainnya.
Ketua Eksportir Buah dan Sayuran Indonesia Hasan Johnny Widjaja dalam rapat bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta pekan lalu mendesak agar pemerintah mencabut hambatan ekspor buah seperti regulated agent yang tidak perlu.
Dia mencontohkan barang harus lewat x-ray yang kemudian ditambah dengan beban biaya 500 rupiah per kilo gram (kg) dan jika 1 ton berarti bisa 500 ribu rupiah. Tambahan ongkos ini membuat daya saing kita melemah di pasar ekspor, khususnya di Singapura yang menjadi negara tujuan kita. Buah-buah Indonesia sulit bersaing dengan buah dari Tiongkok dan Malaysia.
Kualitas Terjamin
Lebih lanjut dikatakannya bahwa ke depan Kementan akan mendorong penerapan Good Agricultural Practices (GAP) untuk pertanian di dalam negeri. Maksudnya agar praktik pertanian dilakukan secara tepat dan benar sehingga kualitasnya terjamin. Hal itu dilakukan mengingat ke depan negara-negara tujuan ekspor akan lebih ketat lagi membuat aturan terkait kualitas produk pertanian.
Oleh karena itu produk asal Indonesia jangan sampai kehilangan momentum untuk lebih aktif lagi melakukan penetrasi pasar.
Sumber dan berita selengkapnya: