Suara.com – Demi mendukung fungsi infrastruktur sebagai pertahanan dan keamanan negara, serta mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan, pemerintah terus melanjutkan pembangunan jalan dan jembatan di kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan, Papua, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan ini sejalan dengan program Pemerintah Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, dan membuka keterisolasian daerah terpencil, mengurangi biaya kemahalan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Jaringan jalan perbatasan merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), sesuai dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, beberapa waktu lalu.
Di Kalimantan, Ditjen Bina Marga secara bertahap terus membangun jalan paralel perbatasan Indonesia-Malaysia sepanjang 1.910,11 kilometer di tiga provinsi, yakni Provinsi Kalimantan Barat sepanjang 811,32 kilometer, Kaltim sepanjang 412,59 kilometer, dan Kaltara sepanjang 770,25 kilometer.
Pada tahun 2020, peningkatan jaringan jalan perbatasan di Kalimantan dilaksanakan sepanjang 548,49 kilometer, yang meliputi beberapa paket pekerjaan, diantaranya rekonstruksi jalan, pelebaran, rehabilitasi, pemeliharaan rutin, dan penggantian jembatan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.suara.com/bisnis/2020/10/07/134147/dukung-pertumbuhan-ekonomi-di-perbatasan-pupr-terus-bangun-infrastruktur
Salam,
Divisi Informasi