PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) membidik 30-35 pelabuhan kecil yang ada di Indonesia Timur, yang dikelola Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tujuannya adalah untuk mendukung pengembangan ‘tol laut’ yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya bilang ke pemerintah, project kasih ke saya tapi memang financial nggak viable tapi agar bisa jadi bagus, saya hanya minta garansi pemerintah sehingga saya bisa dapat loan yang bunga kurang dari 1% dengan tenor 30-40 tahun. Itu bisa terjadi,” ujar Direktur Utama PT Pelindo II (persero) RJ Lino, saat berbincang di Hotel JW Marriot, Menara ICC, Hong Kong, Jumat (26/6/2015).
Pelabuhan kecil tersebut akan menjadi pelabuhan penghubung menuju pelabuhan utama di Sorong yang baru dibangun. Untuk mendukung konsep tol laut, kawasan industri harus dibangun di kawasan Indonesia Timur seperti Papua dan Papua Barat. Sebetulnya, investor telah diuntungkan dengan beroperasinya angkutan kapal dari atau ke Indonesia Timur.
Selama ini, kapal yang balik dari Indonesia Timur membawa kontainer kosong ke Indonesia barat. Kontainer kosong itu sebenarnya bisa dimanfaatkan bila ada kawasan industri baru di wilayah timur Indonesia. “Justru itu opportunity, jika ada infrastruktur listrik, ada air, tax insentif 10 tahun dan sebagainya. Orang bisa bikin pabrik di Indonesia Timur tidak terus bawa barang ke Jawa menggunakan kontainer kosong,” sebutnya.
Lino menambahkan, dalam membangun pelabuhan, perusahaan harus memiliki visi jangka panjang, misalnya hingga 100 tahun ke depan. Pelindo II belajar dari pembangunan pelabuhan yang hanya bersifat jangka pendek seperti pelabuhan di Bitung, Sulawesi Utara. Di Bitung, pelabuhan memiliki kedalaman laut atau draft yang ideal untuk kapal raksasa, namun akhirnya susah berkembang. Alasannya ialah lahan yang disiapkan sangat minim.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/06/26/dukung-tol-laut-indonesia-bidik-35-pelabuhan-kecil/