KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022 akan lebih rendah jika dibandingkan pada pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2021.
Hal ini didasarkan pada dampak varian delta yang dapat mengurangi angka pertumbuhan ekonomi 1% hingga 4%. Dus, Dirinya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022 berada pada kisaran 3% hingga 4%.
“Namun memang untuk kasus Omicron, meskipun kasusnya melonjak tetapi level pembatasan mobilitas nasional yang dilakukan pemerintah tidak seketat dibandingkan ketika varian delta menyerang. Sehingga meskipun ada Omicron namun pertumbuhan ekonomi akan masih bisa tetap tumbuh di kisaran 3 sampai 4 persen,” ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (16/3).
Sementara itu, ekonomi Indonesia diprediksi akan mampu tumbuh lebih baik di tahun 2022. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penting yakni peningkatan mobilitas di dalam negeri sejalan dengan menurunnya resiko penyebaran virus Covid-19 yang mendorong peningkatan permintaan domestik, serta pengaruh perbaikan ekonomi global dan peningkatan harga komoditas.
Selain itu, Yusuf juga memperkirakan konsumsi rumah tangga pulih secara moderat pada 2022. Pendorong utamanya adalah konsumsi kelas menengah atas yang secara khusus akan mendorong kenaikan belanja perjalanan dan penyediaan akomodasi serta penyediaan makanan dan minuman.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://newssetup.kontan.co.id/news/ekonom-core-prediksi-ekonomi-ri-tumbuh-3-4-pada-triwulan-pertama-2022.
Salam,
Divisi Informasi