REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kinerja perdagangan Indonesia masih tetap mencatatkan surplus hingga Juli 2023. Meski demikian, capaian surplus dalam tren yang semakin kecil dan dikhawatirkan dapat berbalik arah menjadi defisit.
Ekonom Core Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mengatakan, kemungkinan kinerja perdagangan menjadi defisit masih terbuka. Namun, ruang untuk mempertahankan surplus dagang hingga tutup tahun juga masih berpeluang besar.
Hanya saja, Yusuf menggarisbawahi kebijakan terbaru pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam yang wajib disimpan di dalam negeri selama tiga bulan dengan minimal 30 persen.
“DHE itu ditujukan untuk beberapa komoditas, selain pertambangan ada perikanan. Pertambangan protesnya tidak terlalu tinggi, tapi kalau dari perikanan ini sangat membebani,” ujar Yusuf kepada Republika.co.id, awal pekan ini.
Kebijakan ini, menurut Yusuf, bisa berdampak negatif terhadap kinerja perdagangan terutama ekspor bila nantinya mengganggu kegiatan para eksportir.
“Kita akan melihat apakah ini akan membebani, kalau membebani perlu upaya dalam menjaga (kinerjanya),” kata Yusuf menambahkan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.republika.co.id/berita/rzpz4u370/ekonom-ingatkan-wajib-simpan-dhe-tiga-bulan-bisa-pengaruhi-kinerja-ekspor
Salam,
Divisi Informasi