Oleh: Setijadi | Chairman Supply Chain Indonesia
Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia triwulan II-2020 mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen y-on-y atau 4,19 persen q-to-q. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I-2020 terkontraksi 1,26 persen dibandingkan dengan Semester I-2019.
Pada periode tersebut sektor logistik (lapangan usaha transportasi dan pergudangan) mengalami kontraksi tertinggi, yaitu sebesar 30,84 persen y-on-y atau 29,22 persen q-to-q. Sektor logistik meliputi angkutan laut; darat; udara; rel; sungai, danau, dan penyeberangan; serta pergudangan dan jasa penunjang angkutan:pos dan kurir.
Kontraksi terbesar sektor logistik terjadi pada angkutan udara sebesar 80,23 persen y-on-y; dikuti oleh angkutan rel (63,75 persen); angkutan pergudangan dan jasa penunjang angkutan:pos dan kurir (38,69 persen); angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (26,66 persen), angkutan darat (17,65 persen); dan angkutan laut sebesar (17,48 persen).
Salah satu penyebab kontraksi sektor logistik itu adalah penurunan volume ekspor dan impor. Ekspor barang dan jasa terkontraksi 11,66 persen, sementara impor terkontraksi 16,96 persen (y-on-y). Penurunan terhadap volume ekspor dan impor menyebabkan penurunan pada aktivitas kargo.
Sektor ini tertolong oleh lapangan usaha pertanian yang masih tumbuh 16,24 persen (q-to-q), sementara hampir semua sektor lainnya terkontraksi. Sektor perdagangan, misalnya, terkontraksi sebesar 7,57 persen.
Kontraksi ini disebabkan antara lain oleh penutupan gerai-gerai penjualan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah. PSBB meliputi pembatasan terhadap pergerakan masyarakat dan/atau barang dalam wilayah tertentu untuk mengurangi atau mencegah penyebaran dari COVID-19.
Kontraksi perdagangan juga dipengaruhi penurunan permintaan karena penurunan daya beli masyarakat yang berimbas pengurangan aktivitas produksi dan distribusi. Penurunan daya beli dipengaruhi oleh hilangnya beberapa pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh pemutusan tenaga kerja oleh perusahaan.
Saat ini aktivitas perdangan sudah mulai kembali berjalan dengan penerapan normal baru. Mulai pulihnya perdagangan diharapkan dapat meningkatkan kembali sektor logistik dan perekonomian pada umumnya.
Bandung, 5 Agustus 2020
Setijadi
Chairman | Supply Chain Indonesia
E-mail : setijadi@SupplyChainIndonesia.com
www.SupplyChainIndonesia.com
Download Catatan ini:
Catatan SCI - Ekonomi Menurun pada Triwulan II-2020, Sektor Logistik Terkontraksi 30,84% (965.0 KiB, 134 hits)