Krjogja.com -Yogya – Nilai ekspor DIY Desember 2023 mencapai US$47,0 juta atau naik 20,51 persen dibanding November 2023. Sedangkan nilai impor DIY Desember 2023 senilai US$12,5 juta, turun 18,30 persen dibanding bulan sebelumnya. Neraca perdagangan DIY mengalami surplus US$34,5 juta yang rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya US$43,7 juta.
“Dibanding Desember 2022 nilai ekspor turun sebesar 14,23 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor DIY Januari-Desember 2023 mencapai US$472,3 juta atau turun 19,03 persen dibanding periode yang sama 2022,” ujar Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati di Yogyakarta, Minggu (18/2).
Herum mengatakan ekspor Desember 2023 terbesar adalah ke Amerika Serikat (AS) US$18,0 juta, Jepang US$5,6 juta dan Jerman US$5,2 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 61,28 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa US$10,8 juta dan ASEAN sebesar US$1,1 juta.
“Kenaikan terbesar ekspor Desember 2023 terhadap November 2023 terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan US$9,2 juta. Sementara penurunan terbesar adalah barang-barang dari kulit US$0,9 juta” tandasnya.
Menurut sektor, Herum menyebut ekspor hasil pertanian Desember 2023 turun 50 persen dibanding November 2023. Sedangkan, ekspor hasil industri pengolahan naik 21,24 persen. Dibanding Desember 2022, ekspor hasil pertanian turun 50 persen. Sementara ekspor hasil industri pengolahan turun 13,97 persen.
“Jika dibandingkan Desember 2022, nilai impor naik 12,61 persen. Secara kumulatif, nilai impor Januari -November 2023 mencapai US$132,1 juta atau turun 9,27 persen dibanding periode yang sama 2022” imbuh Herum.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.krjogja.com/bisnis/1244174161/ekspor-diy-lebih-bergairah-dibandingkan-impor
Salam,
Divisi Informasi