Jakarta – Corona berdampak buruk pada ekspor impor, bahkan di pelabuhan arus peti kemas pun merosot karena berkurangnya order. Salah satunya terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, selama dua bulan terakhir arus peti kemas turun 5,13%.
Selama Januari hingga Februari kemarin jumlah peti kemas yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 992 ribu TEUs. Padahal di waktu yang sama pada tahun sebelumnya bisa mencapai 1 juta TEUs.
“Penurunan tersebut merupakan dampak langsung dari merebaknya virus Corona, yang awal penyebarannya terjadi di Wuhan, China. Kondisi ini bisa dimengerti, karena sejak wabah Corona merebak di China pada Desember 2019, produktivitas di sana langsung turun drastis,” kata Direktur Transformasi PT Pelindo II (IPC) Ogi Rulino, lewat keterangannya dikutip Sabtu (25/3/2020).
Namun Ogi mengatakan seiring dengan situasi industri China yang mulai pulih kembali, arus peti kemas akan kembali normal beberapa bulan ke depan. Seperti diketahui China merupakan salah satu negara yang perdagangannya cukup intens dengan Indonesia.
“China berkontribusi paling besar terhadap jumlah arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok,” jelas Ogi.
Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti menyatakan corona memang telah mempengaruhi kegiatan ekspor impor antara Indonesia dan China. Dia mengungkapkan baik ekspor maupun impor dari China keduanya mengalami penurunan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4952468/ekspor-impor-digempur-corona-arus-peti-kemas-di-tanjung-priok-anjlok
Salam,
Divisi Informasi