JawaPos.com – Perusahaan ekspor masih menghadapi kendala di luar negeri. Terutama untuk produk-produk Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Adapun permasalahannya antara lain perizinan dan penerapan standar mutu produk.
“Persoalan biaya pengiriman produk ekspor juga menjadi kendala bagi sebagian pengusaha. Sering kali biaya pengiriman produk ekspor melebihi harga produknya sendiri. Perlu perbaikan sistem logistik ekspor agar biaya pengiriman semakin efisien. Sehingga produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar global,” kata Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Khairul Mahali mengungkapkan, Selasa (29/1).
Menurutnya, perbaikan sistem logistik harus dilakukan dalam perspektif makro dan mikro. Perspektif makro menjadi peran pemerintah, yakni penyediaan dan perbaikan infrastruktur logistik ekspor. Seperti layanan pelabuhan dan bandar udara untuk pelancaran proses pengiriman ekspor, pengurangan waktu, dan biaya.
“Perbaikan proses birokrasi utamanya perizinan ekspor menjadi tindakan nyata yang harus dilakukan pemerintah. Layanan perizinan ekspor terpadu seperti penerapan portal Indonesia National Single Window (INSW) sebagai single submission. Eksportir hanya cukup satu kali melakukan permohonan izin dan akan mendapatkan satu identitas yang sekaligus terintegrasi di berbagai kementerian,” terangnya.
Untuk diketahui, portal INSW adalah sistem elektronik yang terintegrasi secara nasional. Portal itu akan melakukan integrasi informasi berkaitan dengan proses penanganan dokumen kepabeanan dan dokumen lain yang terkait ekspor-impor.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia #untuklogistikindonesialebihbaik