Bisnis.com, JAKARTA – Supply Chain Indonesia menyatakan perusahaan logistik harus mengubah model bisnisnya untuk bertahan hidup di tengah disrupsi.
Hal ini juga sejalan dalam Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan kemunculan big data, cloud logistics, internet of things (IoT), robotik dan otomatisasi, 3D printing, unmanned aerial vehicles, serta self-driving.
Konsultan senior Supply Chain Indonesia (SCI), Zaroni mengatakan, disrupsi telah terjadi di banyak perusahaan dan arena persaingan pun telah berubah.
Saat ini, menurutnya, tren perkembangan logistik beberapa tahun ke depan mengarah pada penggunaan robotik dan otomatisasi khususnya untuk operasional warehouse, fulfillment, unloading cargo dari trailer dan kontainer, dan penggunaan robot untuk delivery.
Dia mengatakan manfaat penerapan otomatisasi pada operasional logistik adalah memungkinkan peningkatan agility dan elasticity infrastruktur logistik untuk menghadapi fluktuasi pasar dengan biaya yang efektif.
“Otomatisasi seperti co-packing akan membantu dalam peningkatan efisiensi dan mengurangi tingkat persediaan,” ujarnya, Selasa (13/11/2018).
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
#SCIuntukLogistikIndonesiaLebihBaik