Liputan6.com, Jakarta – Indonesia mengalami masalah kuantitas daripada kualitas dalam hal pelabuhan dan perairan pedalamannya. Rantai pasokan di Indonesia adalah sangat bergantung pada perdagangan maritim karena komposisi geografisnya, dan akibat ada banyak pelabuhan yang melayani berbagai pulau.
“Indonesia juga mendapat manfaat dari sungai pedalaman yang luas yang digunakan untuk memasok lebih banyak daerah terpencil di Kalimantan, Sumatera dan Papua di mana ada lebih sedikit jalan dan tidak ada rel kereta api,” tulis Fitch Solutions, dalam laporan bertajuk Indonesia Freight Transport and Shipping Report Includes 5-year forecast to 2025.
Namun, kualitas infrastruktur pelabuhan di Indonesia di bawah standar, menyebabkan penundaan yang lama dan peningkatan biaya bagi importir dan eksportir. Indonesia mengandalkan transportasi laut untuk menghubungkan banyak pulau di Indonesia.
Pelabuhan utama di Jawa, antara lain Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, Tanjung Emas di Semarang, dan Tanjung Intan di Cilacap. Di Sumatera, Pelabuhan sungai Palembang, Padang, dan Belawan adalah terminal utama, sedangkan Banjarmasin dilayani oleh Pelabuhan di Banjarmasin, Pontianak, dan Balikpapan.
Ada juga di Makassar, Sulawesi dan Sorong di Papua. “Pelabuhan laut dan sungai yang lebih kecil berlimpah di kepulauan yang lebih bergantung pada transhipment dari Pelabuhan utama di Indonesia membentang hingga 21.579 KM,” tulis Fitch Solution.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.liputan6.com/saham/read/4604301/fitch-solutions-pelabuhan-di-ri-butuh-perbaikan-infrastruktur-dan-investasi
Salam,
Divisi Informasi