Oleh: Syani Fitri Wiji Lestari, S.E. | Junior Consultant at Supply Chain Indonesia
Gudang merupakan tempat penyimpanan barang atau bahan, baik berupa bahan baku (raw material), barang setengah jadi (work-in-process), atau barang jadi (finished goods). Aktivitas di dalam suatu gudang mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman barang atau bahan dari suatu tempat ke tempat berikutnya.
Fungsi gudang dalam sistem logistik dan rantai pasok diilustrasikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Pergudangan dalam Sistem Logistik dan Rantai Pasok
Gudang mempunyai peran yang semakin penting dalam sistem logistik dan rantai pasok. Gudang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, namun juga dapat mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Gudang sebagai Terminal Konsolidasi
Gudang sebagai terminal konsolidasi (consolidation terminal) berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan barang yang berasal dari beberapa lokasi asal (misalnya pabrik) untuk disalurkan ke lokasi tujuan (misalnya retailer). Masing-masing pabrik berbeda lokasi maupun barang-barang yang diproduksinya, sehingga fungsi gudang di sini sebagai tempat pengumpulan dan pengaturan barang-barang sebelum dikirim ke lokasi tujuan.
Pada Gambar 2 diilustrasikan gudang sebagai terminal konsolidasi.
Gambar 2. Ilustrasi Gudang sebagai Terminal Konsolidasi
Dalam gambar tersebut diilustrasikan tiga pabrik yang menghasilkan produk yang berbeda untuk satu pelanggan. Misalnya, pabrik A menghasilkan produk A, pabrik B menghasilkan produk B, dan pabrik C menghasilkan produk C. Ketiga pabrik akan mengirimkan barang ke customer X yang membutuhkan ketiga produk tersebut. Sebagai terminal konsolidasi, gudang digunakan sebagai tempat pengumpulan dari ketiga pabrik tersebut untuk selanjutnya dikirimkan ke customer.
Dengan menggunakan gudang sebagai terminal konsolidasi, biaya pengiriman total akan lebih rendah dibandingkan jika masing-masing pabrik mengirimkan produknya langsung ke customer.
2. Gudang sebagai Pusat Distribusi
Gudang sebagai pusat distribusi (distribution center) digunakan sebagai tempat pengumpulan dan penyimpanan barang atau produk sementara waktu dari suatu lokasi (misalnya pabrik), untuk selanjutnya dikirimkan ke beberapa lokasi tujuan ketika dibutuhkan (lihat Gambar 3).
Dengan pusat distribusi itu, biaya pengiriman akan menjadi lebih murah dibandingkan jika dilakukan pengiriman langsung dari lokasi asal ke beberapa lokasi tujuan.
Gambar 3. Gudang sebagai Pusat Distribusi
3. Gudang sebagai Tempat Break–Bulk Operation
Gudang sebagai tempat break-bulk operation berfungsi sebagai tempat untuk memecah barang atau produk yang dikirim dalam volume besar menjadi beberapa bagian dengan masing-masing bervolume lebih kecil. Hal ini dilakukan karena pengiriman dari tempat asal (misalnya pabrik) dalam volume besar, misalnya untuk alasan efisiensi biaya pengiriman.
Gambar 3 mengilustrasikan gudang sebagai tempat break bulk operation.
Gambar 4. Gudang sebagai Tempat Break-bulk Operation
Sebagai contoh, sebuah pabrik A menghasilkan produk A yang dibutuhkan oleh tiga pelanggan dengan volume kebutuhan yang berbeda-beda. Pabrik A mengirimkan produknya ke gudang sebagai tempat untuk memecah volume pengirimannya. Dari gudang tersebut kemudian dilakukan pengiriman ke tiga pelanggan sesuai dengan volume yang dibutuhkan.
4. Gudang sebagai Tempat In-Transit Mixing
Gudang sebagai tempat in-transit mixing berfungsi sebagai tempat untuk mencampur (mengkombinasikan) barang atau produk yang dikirim dari beberapa tempat asal (misalnya pabrik) yang menghasilkan produk yang berbeda-beda ke beberapa pelanggan dengan kebutuhan barang atau produk dengan kombinasi yang berbeda-beda (lihat Gambar 5).
Gambar 5. Gudang sebagai Tempat In-transit Mixing
Dalam gambar tersebut diilustrasikan tiga pabrik yang menghasilkan produk yang berbeda-beda (pabrik A menghasilkan produk A, pabrik B menghasilkan produk B, dan pabrik C menghasilkan produk C). Di lain sisi, terdapat tiga pelanggan yang membutuhkan produk dengan kombinasi yang berbeda-beda, yaitu pelanggan X membutuhkan produk A, B, dan C; pelanggan Y membutuhkan produk A dan B; dan pelanggan Z membutuhkan produk A dan C. Gudang digunakan sebagai tempat in-transit mixing untuk mengkombinasikan pengiriman tersebut.
5. Gudang sebagai Tempat Cross-Dock Operation
Gudang dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan cross-dock operation, yaitu tempat untuk melakukan penerimaan barang dari lokasi asal (misalnya pabrik) dan langsung dilakukan pengiriman barang tersebut ke lokasi tujuan selanjutnya (misalnya retailer). Proses penerimaan dan pengiriman dilakukan dalam waktu yang relatif cepat, sehingga tidak terjadi proses penyimpanan barang atau produk.
Cross-dock operation dilakukan dengan beberapa alasan atau tujuan. Salah satu alasannya adalah karena barang atau komoditasnya bersifat perishable (misalnya sayur).
Dalam kenyataan, suatu gudang bisa digunakan untuk menjalankan beberapa fungsi sekaligus.
14 Desember 2016.
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan/atau sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis, serta tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Gudang dalam Sistem Logistik dan Rantai Pasok.pdf (1.1 MiB, 2,811 hits)