GALANGAN KAPAL: Batam Kurangi Masuknya Investasi
BATAM: Batam akan kurangi mendorong investasi asing di bidang galangan kapal untuk membuka peluang bidang itu tumbuh di Karimun.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Dwi Djoko Wiwoho mengatakan pertumbuhan investasi galangan kapal di Batam semakin terbatas karena lahan peruntukan bidang itu semakin menipis.
Ia menyatakan investasi asing di bidang galangan kapal tetap akan didorong dengan dialihkan ke kawasan Karimun yang masih menyediakan lahan untuk galangan kapal.
“Lahan buat galangan kapal di Batam sudah terbatas, semakin sempit. Investor bisa dialihkan ke Karimun, lahannya masih banyak,” ujarnya.
Menurutnya, investor galangan kapal akan semakin sulit mendapatakan persetujuan di Batam karena keterbatasan lahan sekarang.
Namun, Jika investor ingin menanakam modalnya di Batam setidaknya mereka bisa menggunakan lahan galangan kapal yang sudah dimiliki investor lain dengan cara menyewanya.
“Sebenarnya peluang masih ada, investor bisa menyewa lahan milik investor yang sudah ada atau dengan sistem kerja sama,”
Selain dialihkan ke Karimun, BP juga menawarkan Pulau Janda Berhias yang memiliki lahan sekitar 300 ha untuk bisa digunakan calon investor galangan kapal.
Jumlah perusahaan galangan kapal di Batam saat ini, kata Dwi Djoko, sudah mencapai sekitar 70 perusahaan yang tersebar di beberapa lokasi seperti Tanjung Uncang dan Kabil.
Sementara, hingga kini dari segi perizinan peruntukan lahan untuk investasi galangan kapal sudah mencapai 30 izin.
Dari nilai investasi, BP Batam mencatat investasi asing di bidang galangan kapal tumbuh positif selama 2006-2011, dimana tahun 2011 tercatat jumlah proyek investasi terbanyak yang direalisasikan dalam kurun waktu lima tahun belakangan.
Total nilai realisasi investasi baru di bidang galangan kapal sepanjang lima tahun belakangan mencapai US$42,7 juta dengan total proyek 46 dan menciptakan lapangan kerja sebanyak 3.400 tenaga kerja.
Pada 2011, bidang ini tercatat tumbuh tertinggi dari empat tahun sebelumnya dengan nilai investasi US$17,6 juta dengan 23 proyek. Pada 2010, terdapat 11 proyek dengan total investasi US$8,2 juta, 2009 dengan 7 proyek dan US$12,2 juta, 2008 dengan 3 proyek dan US$2,5 juta, 2007 dengan 3 proyek dan US$827 ribu, dan pada 2006 hanya 1 proyek dengan US$1 juta.
Sementara dari investasi perluasan, selama 2006-2011 tercatat 9 proyek perluasan dengan total investasi sebesar US$21,4 juta.(api)