JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia mendesak pembubaran hak eksklusif kepada 16 perusahaan bongkar muat terseleksi di Pe;lbauhan Tanjung Priok karena merugikan eksistensi perusahaan lain.
Wakil KEtua Bidang Kepelabuhan DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) H M Fuadi mengakatakan hak eksklusif itu mengakibatkan puluhan perusahaan bongkar muat (PBM) lainnya di Tanjung Priok tidak bisa berkembang bahkan nyaris bangkrut.
“Hal ini karena kegiatan bongkar muat didominasi hanya oleh PBM terseleksi. Padahal, PBM memiliki izin usaha dari instansi yang sama dan seharusnya punya kesempatan yang sama,” ujarnya Selaza (27/11).
Dia menyoroti penetapan 16 PBM terseleksi di Pelabuhan Tanjung Priok keliru karena bersifat monopolistik.
Sampai saat ini, dia menilai tidak ada aturan yang mengizinkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menyeleksi PBM di Pelabuhan.
Fuadi yang juga bakal calon Ketua Umum APBMI DKI Jakarta mengungkapkan APBMI seharusnya menhadii mitra strategis PT Pelindo II dalam mengakomodasi seluruh PBM di Tanah Air.
Sumber berita dan berita selengkapnya dapat dilihat di:
Media Cetak Harian BIsnis Indonesia hari, Rabu, 28 November 2012