JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Penerapan hilirisasi ekonomi digital oleh Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sangat bagus untuk meningkatkan perkembangan produk dalam negeri dan menghentikan impor. Apalagi, hilirisasi bertujuan agar market ekonomi bisa dimanfaatkan oleh bangsa sendiri sehingga dapat menyetop impor.
“Dari data yang ada, sejauh ini kebanyakan produk yang berkembang di masyarakat 90 persennya impor. Hal tersebut akan menjadi masalah utama bagi perkembangan produk lokal untuk bersaing dengan produk impor,” kata Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, Rabu (19/1).
Sehingga menurutnya, hilirisasi ekonomi digital untuk menghentikan impor merupakan pemikiran yang bagus. Dia juga berharap, upaya tersebut bisa menjadi kenyataan. Keputusan menerapkan ekonomi digital di Indonesia juga bisa menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat.
“Khususnya lewat penyediaan produk dan jasa yang disediakan dalam ekonomi digital. Yang jelas, pengembangan ekonomi digital di Indonesia harus dapat membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi rakyat Indonesia,” ujarnya.
Sehingga produk dan jasa yang disediakan dalam ekonomi digital, harus mampu menggerakkan semua. Hal itu agar dapat memberikan kontribusi bagi ekonomi negara dan kesejahteraan.
“Sejauh ini, Indonesia hanya menjadi penikmat produk dari luar negeri. Padahal, produk-produk dalam negeri jauh lebih bagus dari yang diimpor. Dimana pernah disampaikan bahwa 90 persen produk adalah impor. Dengan produk impor, maka yang berkembang ekonomi digitalnya adalah negara yang mengekspor produk tersebut,” tandasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://jakarta.suaramerdeka.com/nasional/pr-1342411160/hilirisasi-ekonomi-digital-dapat-kembangkan-produk-lokal-dan-hentikan-impor
Salam,
Divisi Informasi