×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

Open in Google Maps
  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Friday, 26 February 2021 / Published in Berita

Imbas Pandemi Covid-19, Biaya Logistik Masih Mahal, 50% UMKM Terancam Bangkrut, Jangan Harap Ekonomi Pulih Cepat

Suka atau tidak, sektor UMKM merupakan pondasi utama bagi perekonomian nasional. Ironisnya, ketika pandemi COVID-19, dari 64 juta pelaku UMKM, berdasarkan data Asian Development Bank (ADB), sebanyak 50 persennya terancam gulung tikar. Dan, sebanyak 88% sudah tidak memiliki tabungan.

Tak ingin UMKM terus bergelimpangan, pemerintah aktif melakukan upaya penyelamatan melalui berbagai program. Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM, Ari Anindya Hartika, menjelaskan bahwa persoalan yang dihadapi UMKM di masa pandemi seperti saat ini tidak hanya persoalan permodalan semata. Melainkan ada faktor lain seperti pemasaran atau penjualan ketersediaan bahan baku hingga persoalan logistik yang mahal ketika mendapatkan order.

Dari catatannya, UMKM yang mengalami masalah penurunan penjualan yaitu sebanyak 22,90 persen. Kemudian persoalan distribusi logistik dan ketersediaan bahan baku sebanyak 20,01 persen. Sedangkan isu permodalan dialami oleh sekitar 19,39 persen. Sementara sektor yang paling terdampak yaitu pedagang besar dan eceran 40,92 persen, penyedia akomodasi dan makanan dan minuman 26,86 persen. Sementara sektor pengolahan yang terdampak sebanyak 14,25 persen.

“Jadi persoalan lain yang utama itu masih ada beberapa pelaku UMKM yang bergantung bahan baku impor, sementara ongkos logistiknya mahal di saat yang sama terjadi penurunan daya beli masyarakat,” kata Ari.

Chairman Supply Chain Indonesia, Setijadi menambahkan, industri jasa logistik memang sangat berperan penting bagi kemajuan UMKM. Pasalnya dengan kondisi geografis Indonesia yang berpulau-pulau dan jumlah penduduk yang sangat besar, menjadikan jasa ekspedisi paling banyak dicari. Terlebih di era maraknya belanja online seperti saat ini.

Data menunjukkan bahwa industri jasa transportasi dan pergudangan pada tahun 2019 lalu tumbuh sangat bagus yaitu mencapai 10,58 persen atau berada di atas pertumbuhan industri manufaktur. Terkait dengan peran industri ini terhadap peningkatan UMKM, menurutnya perlu ada upaya khusus agar skala ekonomi UMKM bisa ditingkatkan. Sebab ketika pengiriman produk masih bersifat mandiri maka justru itulah yang menyebabkan biaya logistik mahal.

“Dengan keterbatasan volume produksi dan sebagainya sehingga tidak mampu memenuhi skala ekonomi, maka sulit bagi UMKM bisa berdaya saing dengan produk luar negeri. Jadi skala ekonomi harus dipecahkan sebab jika tidak bisa diselesaikan mereka akan kalah saing,” kata dia.

Sumber dan berita selengkapnya:
https://bizlaw.id/read/37658/Imbas-Pandemi-COVID-19-Biaya-Logistik-Masih-Mahal-50-UMKM-Terancam-Bangkrut-Jangan-Harap-Ekonomi-Pulih-Cepat

Salam,
Divisi Informasi 

Komentar

comments

Tagged under: Berita Logistik, Lembaga Konsultasi Logistik, Lembaga Pelatihan Logistik, Lembaga Penelitian Logistik, Lembaga Pengembangan Logistik, Lembaga Pengkajian Logistik, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Sertifikasi Logistik, Sertifikasi Supply Chain, Supply Chain, Supply Chain Indonesia

What you can read next

Terminal Angkutan Barang Terboyo Ditargetkan Rampung Akhir Tahun 2019
Mendag Proyeksi Ongkos Logistik Turun ke 14 Persen pada 2024
Digitalisasi Layanan Kementan Percepat Ekspor

Recent Posts

  • Pengusaha Optimistis Industri Manufaktur Indonesia Tetap Menggeliat pada 2023

    KONTAN.CO.ID –  JAKARTA  Industri manufak...
  • Menteri PUPR Instruksikan Percepatan Pembangunan Akses Tol Patimban Subang

    RadarOnline.id, JAKARTA – Menteri PUPR, Ba...
  • Penerimaan Bea Cukai Pangkalpinang Capai Rp24,6 Miliar

    Pangkalpinang (ANTARA) – Kantor Pengawasa...
  • Ekspor Bali Melejit 21,52 Persen Tembus USD 617 Juta

    Denpasar – Badan Pusat Statistik (BP...
  • UMKM di DIY Belum Lirik Bandara YIA untuk Kirim Produk Ekspor

    TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Bandara Internas...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat