×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
      • Supply Chain Risk Management
      • Dangerous Goods Handling for Multimode Transport
      • Ahli Kepabeanan
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Monday, 25 May 2015 / Published in Catatan

Implementasi dan Manfaat Short Sea Shipping (SSS) di Jalur Pantura Jawa

pak stij2Oleh: Setijadi | Chairman at Supply Chain Indonesia

Rencana pengoperasian Short Sea Shipping (SSS) perlu mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait karena berpotensi mengefisienkan proses dan biaya pengiriman barang. Pada saat ini, terjadi ketimpangan penggunaan moda transportasi pengangkutan barang. Di Pulau Jawa, misalnya, sekitar 80% pengiriman barang didominasi oleh moda transportasi jalan.

Berdasarkan kajian Supply Chain Indonesia (SCI), volume pengangkutan barang dari DKI Jakarta ke Jawa Timur pada tahun 2014 sekitar 45 juta ton. Volume tersebut setara dengan 2,25 juta TEUS setahun atau 6.164 TEUS/hari. Pada arah sebaliknya, volume barang dari Jawa Timur ke DKI Jakarta setara dengan volume tersebut.

Realisasi SSS akan memberikan berbagai dampak positif bagi beberapa pihak. Pada jalur pantura Jawa, misalnya, dampak positif tersebut sebagai berikut:

  • Peningkatan kelancaran pengiriman barang dari dan ke beberapa wilayah, sehingga mengefisienkan waktu dan biaya pengiriman barang.
  • Pemindahan sebagian pengiriman yang selama ini menggunakan jalan raya, sehingga mengurangi beban jalan dan tingkat kemacetan.
  • Pengurangan beban jalan tersebut juga berpotensi mengurangi tingkat kerusakan jalan, sehingga biaya pemeliharaan jalan akan turun.
  • Bagi perusahaan-perusahaan transportasi jalan (trucking) diperoleh manfaat berupa produktivitas armada yang meningkat, efisiensi waktu dan biaya operasional, dan efisiensi biaya pemeliharaan armada (karena tingkat kerusakan armada berkurang).
  • Pengurangan konsentrasi arus keluar masuk barang di pelabuhan tertentu sehingga arus barang meningkat, produktivitas pelabuhan (throughput) meningkat, dan dwelling time akan turun.
  • Menghidupkan pelabuhan-pelabuhan yang dilalui SSS.

Pengoperasian SSS tidak bisa berjalan sendiri, namun harus terintegrasi dengan moda transportasi lainnya untuk pengangkutan dari lokasi asal ke pelabuhan dan dari pelabuhan tujuan ke tujuan akhir. Armada truk dibutuhkan untuk pickup & delivery tersebut, sehingga perlu kolaborasi antara perusahaan pelayaran dengan perusahaan trucking.

Perlu ada regulasi untuk mendorong penggunaan SSS untuk pengalihan pengangkutan barang dengan bobot yang berat. Hal ini perlu untuk mengurangi potensi pelanggaran batas muatan truk yang berdampak terhadap kerusakan jalan, kerusakan armada, dan keselamatan.

Perlu pengembangan beberapa fasilitas pelabuhan, terutama fasilitas parkir, peralatan bongkar muat, dan lahan penumpukan barang. Keterbatasan fasilitas-fasilitas tersebut berdampak terhadap waktu dan biaya pengiriman barang secara keseluruhan, sehingga perusahaan-perusahaan lebih memilih penggunaan trucking sepenuhnya.

Pemerintah perlu meningkatkan jalan akses antara pelabuhan dan sentra-sentra industri maupun koneksi ke simpul-simpul transportasi lainnya.

Pengembangan dan implementasi SSS harus terintegrasi dalam sistem transportasi multimoda secara nasional dengan transportasi laut sebagai backbone, termasuk dalam pengembangan dan implementasi konsep Tol Laut.

 

Komentar

comments

Tagged under: distribusi, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Catatan Akhir Sektor Logistik Indonesia 2015 dan Rekomendasi Pengembangan 2016
SCI Dukung Kapal Tol Laut Berfasilitas Pendingin
“3 Pilar” Perbaikan dan Pengembangan Sistem Logistik Indonesia

Recent Posts

  • ODOL Ugal-Ugalan Bikin Ngeri, Pengamat Bilang Biaya Logistik Tinggi Jadi Pemicu

    Otomotifnet.com – Seperti diberitaka...
  • Memperkuat Pengawasan dan Penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan

    Jakarta, Portonews.com – Kementerian Perhu...
  • Pemerintah Pertimbangkan Tambah Frekuensi Kapal Pengangkut Ternak

    MATARAM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (D...
  • Apindo Komitmen Memajukan UMKM

    Dukung program Pemprov Sumbar dalam menciptakan...
  • Ekonomi Jatim Tumbuh tapi Sektor Ekspor-Impor Turun

    SURYAMALANG.COM, MALANG – Perwa...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat