Tak hanya kinerja ekpor yang turun hingga 20 persen, nilai impor Kaltim pada September 2024 juga mengalami pelemahan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, total nilai impor mencapai USD 435,68 juta, turun 1,34 persen dibandingkan Agustus.
Penurunan nilai impor Kaltim terutama didorong oleh melemahnya harga minyak dunia yang berdampak pada penurunan nilai impor migas sebesar 4,84 persen. Meski demikian, sektor nonmigas justru menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,27 persen.
Fluktuasi harga komoditas global, khususnya minyak menjadi faktor utama yang memengaruhi kinerja impor Kaltim. “Nilai impor migas September 2024 sebesar USD 274,74 juta, lebih rendah dibanding Agustus yang tercatat USD 288,72 juta. Sebaliknya, nilai impor nonmigas tercatat USD 160,94 juta, lebih tinggi dibanding Agustus yang tercatat USD 152,88 juta,” terang Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana, Senin (4/11).
Lebih lanjut, BPS mencatat peningkatan signifikan pada impor barang modal, terutama mesin dan peralatan mekanis. Kenaikan ini mencapai 70,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau senilai USD 32,55 juta. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas investasi di sektor industri.
Sumber dan berita selengkapnya:
Impor Lesu, Aktivitas di Sektor Industri Masih Bergeliat – Kaltim Post
Salam,
Divisi Informasi