Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) mengakui implementasi e-logistic nasional khususnya kargo udara saat ini belum komprehensif.
Ketua Umum INACA, IGN Askhara Danadiputra, mengatakan informasi yang diberikan terkait dengan proses pengiriman menggunakan kargo udara memang belum sepenuhnya transparan. Misalnya masih ada tahapan pengiriman di dalam kargo bandara yang belum bisa dilaporkan kepada pengguna jasa.
“Saat ini prakteknya belum komprehensif dan belum terintegrasi,” kata pria yang akrab disapa Ari Askhara, Senin (25/2/2019).
Dia menambahkan perlu adanya integrasi antara maskapai dan jasa pengiriman, khususnya yang sudah memiliki infrastruktur berbasis daring. Diharapkan, informasi yang didapatkan oleh pengguna terkait dengan status barangnya lebih lengkap.
Selama ini, lanjutnya, jasa pengiriman berbasis daring mampu memberikan informasi kepada pengguna dalam bentuk peta perjalanan barang tersebut dan estimasi waktu sebagai nilai tambah. Apabila bekerja sama dengan maskapai, akan ada informasi tambahan yang diberikan mencakup status barang saat berada di bandara.
“Informasi status barang, seperti sudah di gudang Lini 1 atau Lini 2 bandara, ini hanya dimiliki oleh maskapai. Dengan integrasi, maka informasi yang diberikan lebih lengkap dan layanan juga semakin luas dan cepat,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi