Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyampaikan, program food estate yang saat ini tengah dijalankan pemerintah bukanlah satu-satunya solusi permasalahan sektor pertanian di Indonesia terkait distribusi pangan, tingginya biaya logistik, dan manajemen stok pangan lemah yang memperparah tingkat kemiskinan dan malnutrisi.
Food estate menurutnya juga tidak bisa mengatasi masalah akses ke makanan sehat karena harga pangan yang mahal. Sehingga menurut Esther food estate juga perlu diperkuat dengan adanya kolaborasi antar stakeholder yang ada di dalam rantai pasok pangan.
“Program food estate ini bagus, tetapi alangkah baiknya bila kita bisa memberikan solusi yang komprehensif. Misalnya ada kolaborasi antara kelompok tani, industri, perbankan, pemerintah, universitas, jadi di situ masing-masing aktor memberi peran sendiri,” kata Esther dalam diskusi publik “Pertanian bantalan Resesi: Resiliensi Sektor Selama Pandemi Covid-19” yang digelar Indef, Senin (20/9/2021).
Esther memberi contoh peran yang dapat dilakukan industri seperti memberikan akses pasar kepada kelompok tani, perbankan atau sektor keuangan lain memberikan akses pembiayaan kepada petani, universitas menciptakan bibit unggul, lalu pemerintah memberikan fasilitas seperti subsidi pupuk dan sebagainya.
“Bila kolaborasi itu diperbanyak, ini bisa menjadi solusi yang baik,” imbuhnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.beritasatu.com/ekonomi/830273/indef-food-estate-perlu-diperkuat-kolaborasi-stakeholder
Salam,
Divisi Informasi