Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dinilai belum siap menggunakan platform blockchain di bidang logistik.
Asisten Deputi bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Erwin Raza mengakui blockchain benar-benar sangat baru di Indonesia.
Jauh dari itu, Indonesia masih berkutat pada bagaimana proses logistik bisa efisien dan tanpa sekat (seamless).
“Sementara muncul teknologi yang lebih canggih. Kalau kita tidak punya [infrastruktur canggih] itu, kita tidak bisa melangkah ke sana,” katanya kepada Bisnis di Jakarta pada Rabu (11/4/2018).
Pemerintah sendiri masih melihat dan mengamati perubahan digital yang diterapkan masing-masing perusahaan. Erwin optimistis blockchain bisa diterapkan walaupun bukan dalam waktu dekat.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi