Bisnis.com, JAKARTA–Indonesia berkomitmen mendukung finalisasi rekomendasi interim` International Maritime Organization terkait dengan aturan keselamatan kapal yang mengangkut hidrogen cair.
Finalisasi ini dibahas di dalam sidang IMO-Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Containers (CCC) ke-3 yang dimulai pada tanggal 5 – 9 September 2016 di London, Inggris.
Atase Perhubungan KBRI London yang merupakan Alternate Permanent Representative of Indonesia untuk IMO Simson Sinaga mengatakan sidang IMO ini juga membahas keselamatan pengangkutan kargo yang bisa mencair seperti bauksit dan batu bara, pengembangan ketentuan dalam aturan mengenai keselamatan kapal dengan menggunakan bahan bakar methyl/ethyl alkohol, dan amendemen terhadap IGF Code terkait fuel cells.
Terkait ketentuan tersebut, dia menegaskan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi ekspor methyl/ethyl alkohol, Indonesia berharap finalisasi draft rekomendasi interim ini dapat dijadikan acuan pengaturan di dalam negeri terhadap pengangkutan hidrogen cair secara curah, penggunaan bahan bakar methyl/ethyl alkohol, dan amendemen terhadap IGF Code terkait fuel cell.
“Hal ini sangat penting, mengingat beberapa pelabuhan di Indonesia seperti Balikpapan, Dumai, Bontang, Natuna, Bintuni, dimana sebagian besar kegiatannya adalah bongkar muat barang-barang berbahaya, terutama chemical cargoes baik padat, cair maupun gas cair, hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pemangku kepentingan,” katanya yang memimpin delegasi Indonesia dalam sidang IMO, Jumat (9/9/2016).
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
Divisi Informasi