KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Daya saing ekspor manufaktur Indonesia cenderung stagnan dalam dua dekade terakhir.
Dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Desember 2022, Bank Dunia mengungkapkan porsi ekspor manufaktur Indonesia di dunia hanya bertahan di angka 1,1%.
Sedangkan Vietnam, mampu meningkatkan porsi ekspor manufakturnya di kancah global, dari 0,2% pada tahun 2000 menjadi 1,6% pada tahun 2020.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga menyoroti kinerja manufaktur tersebut, pun kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi yang menurun.
Data terakhir menunjukkan sumbangan industri manufaktur pada pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 sebesar 16,10%. Menurutnya, ini menurun bila dibandingkan dengan periode dulu, di mana sumbangan sektor ini mencapai 27%.
“Sumbangan sektor manufaktur ke PDB turun terus. Dulu sempat 27%, sekarang tinggal 16%. Jadi, peranan industri manufaktur malah makin kecil,” tutur David kepada Kontan.co.id, Minggu (16/12).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://amp.kontan.co.id/news/industri-manufaktur-indonesia-kian-lesu-ekonom-sarankan-pemerintah-lakukan-5-hal-ini
Salam,
Divisi Informasi