SURABAYA- investor.id – Pengusaha pelayaran yang tergabung dalam Indonesia Nasional Shipowners’ Association (INSA) Surabaya mengusulkan perubahan konsep tol laut. Pemuatan barang tidak seharusnya hanya dilakukan dengan kontainer atau serba kontainer (containerize) seperti sekarang, melainkan juga dengan curah dengan kapal-kapal perintis untuk meningkatkan keterisian atau okupansi kapal.
Usulan INSA Surabaya itu disampaikan dalam diskusi dengan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim di Graha Kadin di Surabaya, Jumat (3/7/2020).
Ketua INSA Surabaya, Stenvens Handry Lesawengen, mengungkapkan bahwa ide tol laut sejatinya sangat brilliant untuk kemanfaatan masyarakat, yakni menghilangkan disparitas harga komoditas di daerah. Sayangnya, konsep tol laut yang sekarang diterapkan kurang tepat. Sehingga, kebijakan tol laut yang sudah berjalan selama hampir lima tahun itu masih jauh dari harapan pemerintah. Harga harga komoditas tak berubah, disparitas harga masih terjadi.
Di sisi lain, kebijakan tol laut membawa dampak juga kepada perusahaan pelayaran dengan kapal-kapal kecil mereka, yang nasibnya kembang kempis karena harus bersaing dengan kapal tol laut yang tarifnya bersubsidi. “Konsep tol laut sekarang pun harus diubah,” ungkap Stenvens.
Menurutnya, konsep tol laut saat ini adalah konsep containerized, padahal jalur tol laut tidak perlu harus dengan kontainer, tetapi bisa juga dilakukan dengan curah karena kebutuhannya tidak selalu banyak.
“Analoginya begini, saya punya angkutan yang akan dibawa ke desa di Gresik atau Lamongan, yang tidak perlu bus yang besar dan hanya butuh bemo karena kebutuhannya juga tidak besar. Ketika saya menyiapkan bus yang besar yang akan mengangkut ke sana, itu menjadi salah besar,” terang Stenvens.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/business/insa-surabaya-usulkan-perubahan-konsep-tol-laut
Salam,
Divisi Informasi